border="0"

Pimpin Rakor KLA, Zulfinasran Minta Semua OPD Bersinergi Demi Raih Predikat Madya

Rapat Koordinasi (Rakor) Kabupaten Layak Anak (KLA) dalam upaya percepatan meraih predikat Madya untuk KLA, bertempat di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Parigi Moutong, Rabu (9/3/2022).
FOTO : Diskominfo.

Noteza.id | Parigi Moutong Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Parigi Moutong Zulfinasran SSTP MAP pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Kabupaten Layak Anak (KLA) dalam upaya percepatan meraih predikat Madya untuk KLA, bertempat di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Parimo, Rabu (9/3/2022).

Sekda Zulfinasran mengatakan, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus bersinergi, bergotong royong agar KLA Parigi Moutong bisa meraih tahapan predikat Madya.

banner 970x250

Ia meminta semua OPD memperhatikan apa saja yang menjadi persyaratan dalam meraih predikat Madya KLA.

BACA JUGA : Tertarik Program Pemberdayaan KAT, Untad Buka Kuota Khusus Anak Daerah Parigi Moutong

Misalnya, OPD Dinas Lingkungan Hidup (DLH) harus terus memprogramkan kebersihan di Ruang Taman Hijau (RTH) yang ada, dengan mempersiapkan petugas kebersihan untuk membersihkan RTH dan petugas pengelolanya.

“Tolong DLH disiapkan petugas kebersihan di 5 RTH dan tolong di anggarkan,” katanya, dikutip dari siaran pers Diskominfo Parigi Moutong.

Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong 2019-2020 itu menerangkan, pengelolaan RTH sangat penting, karena itu merupakan aktivitas bagi masyarakat dan juga sebagai pemanfaatan tata kota serta sebagai salah satu penilaian KLA.

Untuk fasilitas di RTH, Zulfinasran mengimbau agar dilakukan pembenahan lampu-lampu dan item-item lainnya, karena menurutnya, RTH sering digunakan untuk pusat kegiatan setiap pekan, setiap bulan bahkan setiap tahun.

“Kegiatan di RTH kita setiap bulan dan bahkan setiap tahunnya ada kegiatan seperti kegiatan seni dan Budaya, edukasi dan lain-lain,” terangnya.



Untuk Dinas Perhubungan (Dishub) kata Sekda, agar berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika untuk pemanfaatan papan iklan harus jelas pemanfaatanya siapa yang mengelolanya Dishub atau Diskominfo karena papan iklan yang ada di perempatan-perempatan besar retribusi PAD-nya.

“Nanti saya akan undang rapat internal duduk bersama terkait kejelasan pengelolaan Bandow Gat. Kalau di Palu Bandow Gat disewakan sebelah saja 10 juta per bulan kalau sebelah menyebelah 20 juta per bulannya, ini bisa menjadi pemasukan PAD kita,” ujarnya. (BM)