border="0"

42 Guru Parigi Moutong Terpilih Sebagai Penggerak Program Merdeka Belajar

Noteza.id | Parigi Moutong – Sebanyak 42 Guru yang terpilih sebagai Guru Penggerak dalam program Merdeka Belajar, dikembalikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong.

Sebelumnya, Disdikbud Parigi Moutong mendapat kuota sebanyak 50 orang Guru untuk dilatih menjadi Guru Penggerak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia melalui Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK).

banner 970x250

50 orang Guru yang mewakili Kabupaten Parigi Moutong, terdiri dari Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan juga Guru yang masih berstatus Pegawai Honorer. Mereka mengikuti seleksi secara bertahap yang dilakukan P4TK.

“Mereka ini terdiri dari guru-guru, baik yang sudah PNS maupun non PNS, yang melalui seleksi sekitar sembilan bulan lalu,” ujar Sunarti SPd, selaku Sekretaris Disdikbud Parigi Moutong, saat diwawancara usai kegiatan Simposium Peran Guru Penggerak Dalam Transformasi Pendidikan, yang digelar di Hotel Anutapura, Senin (27/9/2021).

Sunarti menjelaskan, selama 9 bulan, para guru mendapatkan materi oleh tim seleksi. Selain itu, guru-guru tersebut juga diberikan kesempatan untuk berinovasi dan berkarya di satuan pendidikan masing-masing.

“Diberikan materi, kemudian mereka berkarya, di sekolah, di satuan pendidikan masing-masing. Hasil kegiatan mereka laporkan melalui lokakarya, hingga lokakarya yang kedelapan,” tambahnya.

Terpilihnya 42 Guru Penggerak di Parigi Moutong disyukuri oleh Sunarti, menurutnya keterlibatan guru-guru itu turut menginspirasi teman-teman seprofesi untuk lebih meningkatkan peran guru dalam transformasi pendidikan.

“Guru penggerak ini menjadi akses kita di Dinas Pendidikan dalam hal menginspirasi teman-teman gurunya untuk selalu kreatif, berinovasi dalam melakukan pembelajaran,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Merdeka Belajar merupakan program yang digagas Kemendikbudristek yang memuat tentang esensi kemerdekaan berpikir yang harus dilalui para guru sebelum mereka mengajarkan kepada siswa-siswi.

Melalui Guru Penggerak, program ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan kelas secara holistik untuk terus menciptakan dan mengawal pencapaian profil belajar siswa menjadi lebih baik.

Hadir dalam kegiatan Simposium, Kepala P4TK Pendidikan Jasmani (Penjas) Bimbingan Konseling (BK), Tonik Harianto SIP MPd sebagai perwakilan Kemendikbudristek RI. Turut hadir pejabat Disdikbud Parigi Moutong, beserta Guru Penggerak Kabupaten Parigi Moutong.

Arki/MR. Rachman