border="0"

Jadi Narasumber FKT Regional II, Gubernur Sulteng Apresiasi Program Transmigrasi

Foto bersama pada acara Forum Komunikasi Transmigrasi Regional II Tahun 2021, bertempat di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (27/5/2021)./Foto : Biro Admin Pimpinan Setdaprov Sulteng.

Noteza.id | Jakarta – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Drs H Longki Djanggola MSi, Menjadi Narasumber Pada Forum Komunikasi Transmigrasi Regional II Tahun 2021, bertempat di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Kegiatan dengan Thema “Revitalisasi Kawasan Transmigrasi Mendukung SDGs Desa” itu dibuka secara langsung oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Dr Drs A. Halim Iskandar, MPd. Turut hadir juga, Bupati dan Kepala Dinas Transmigrasi Wilayah Regional II, yang berasal dari Jawa , Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.

banner 970x250

Meneteri Halim Iskandar menyampaikan rasa syukur kepada seluruh narasumber yang berkenan hadir dan akan menyampaikan pemikirannya dalam pembangunan program transmigrasi khususnya kepada Gubernur Sulteng Drs Longki Djanggola MSi, karena sudah 3 kali menjadi narasumber dan akan menjadi narasumber seterusnya karena sepak terjangnya menjadi pemimpin dua periode sebagai Bupati dan Gubernur Sulteng yang merupakan daerah transmigrasi.

Menteri juga menyampaikan bahwa konsep transmigrasi akan terus didorong menjadi daerah pertumbuhan dan pemerataan ekonomi melalui program revitalisasi transmigrasi, dengan peningkatan infrastruktur dan peningkatan sarana dan prasana yang diharapkan.

Sebagai narasumber, Gubernur Longki Djanggola menyampaikan bahwa dirinya Bupati dan Gubernur dua periode di wilayah transmigrasi. Mantan Bupati Parigi Moutong itu menyatakan bahwa jauh sebelum digagasnya program transmigrasi oleh Pemerintah Pusat, transmigrasi di Sulteng sudah lebih dulu ada.

” Saya Gubernur 2 Periode dan Bupati 2 Periode di Daerah transmigrasi. Transmigrasi di Sulawesi Tengah itu sudah ada sebelum ada program transmigrasi, sehingga ada di wilayah kami saat ini yang disebut Jawa Kalawara,” ucapnya.

Longki Djanggola menyebut sebelumnya dirinya pernah menolak program transmigrasi di Sulteng pada tahun 1970, karena program tersebut terkesan membebani daerah yang menjadi tujuan transmigrasi, karena memindahkan orang-orang miskin ke daerah transmigrasi, menurut Longki sama halnya membawa kemiskinan baru di daerah itu.

Namun, ia mengakui bahwa hingga saat ini transmigrasi telah banyak memberi dampak dan manfaat positif bagi masyarakat, khususnya di Provinsi Sulteng.

“Saya menyampaikan bahwa transmigrasi sudah banyak memberikan dampak yang baik dan manfaatnya baik kepada masyarakat setempat. Walaupun Pada tahun 1970 saya juga ikut menolak program transmigrasi waktu,” terangnya.

Longki lantas bersyukur karena saat ini konsep transmigrasi sudah sangat baik, pasalnya masyarakat yang melakukan transmigrasi sudah terlebih dahulu dibekali keterampilan-keterampilan sesuai potensi dan pekerjaan yang akan lakukan di daerah transmigrasi.

“Tetapi saya berharap agar pemerintah melalui kementErian terkait untuk memberikan perhatian, membangun Infrastruktur dengan baik dan memberikan perhatian seperti Sertifikasi lahan,” pintanya.

Ia kemudian menegaskan bahwa program transmigrasi masih sangat dibutuhkan khususnya bagi daerah Provinsi Sulteng. Longki menyebut, daerah kami sangat luas dan juga memiliki potensi.

“Saya sampaikan di daerah kami saat ini banyak warga trasmigrasi yang sudah berhasil dan banyak sudah menjadi dokter, pejabat dan anggota DPRD,” akunya.

“Program transmigrasi sampai saat ini dan seterusnya sangat kita butuhkan karena program transmigrasi sudah memberikan dampak terhadap pembangunan khususnya di daerah kami Sulawesi Tengah dukungan warga transmigrasi terhadap saya sebagai Bupati dua periode dan Gubernur dua periode dari warga transmigrasi sangat kuat sehingga kalau ada undangan dari kementerian transmigrasi saya wajib hadiri,” pungkasnya.

Selain Gubernur Sulteng, turut menjadi narasumber pejabat Bappenas dan Kementerian Kominfo RI, serta Bupati Bantul sebagai daerah pengirim warga trasmigrasi.

Boby Monareh/Biro Admin Pimpinan Setdaprov Sulteng