Noteza.id | Parigi Moutong – Pemerintah Desa Lemusa Kecamatan Parigi Selatan melakukan pertemuan bersama kelompok tani (poktan) Esa Genang 1. Kegiatan tersebut dilaksanakan guna untuk penguatan kelompok tani tersebut.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Lemusa Tahir Rahman, perwakilan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kecamatan Parigi Selatan Ramadhan Firman SST, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Lemusa Rustam SP.
Salah satu anggota kelompok tani Esa Genang 1 dalam kesempatan itu menyampaikan untuk penguatan kelompok diperlukan reshuffle kepengurusan, hal itu kata dia perlu dilakukan untuk kelancaran jalannya program-program poktan Esa Genang 1. Apalagi ia menyebut bahwa struktur pimpinan poktan itu selama ini, yang menjabat ketua, sekretaris dan bendahara nyaris tidak diketahui oleh anggota poktan Esa Genang 1.
“Ketua, sekretaris, bendahara kita tidak tau siapa. Jadi Kalau menurut saya lebih baik reshuffle pengurus. Apalagi UPTD bilang tadi setiap tahun bisa dilakukan pergantian pengurus jika memang diperlukan, supaya kepengurusan ini lancar” tegasnya saat memberikan usulan dalam rapat yang dilaksanakan di Kantor Desa Lemusa, Rabu (17/2/2021).
Markus menyebut dirinya secara pribadi pada tahun 2021 ini tidak melakukan penanaman padi, karena ia menilai pengurus poktan yang ada tidak bertanggung jawab. Mulai dari menentukan jadwal tanam, hingga kesempatan penggunaan mesin traktor untuk keperluan anggota yang terkesan tebang pilih.
“Terus terang tahun ini saya tidak tanam padi. Traktor juga susah. Apalagi pak UPTD bilang harus bersamaan mau tanam, biasa traktor itu 3 minggu di satu orang saja,” keluhnya.
Menurutnya, penggunaan traktor oleh anggota poktan harusnya diatur dalam jadwal yang jelas, agar masing-masing anggota bisa menggunakannya. Ia menyayangkan jika fasilitas yang menjadi milik kelompok hanya digunakan segelintir orang saja. Apalagi dalam penggunaannya, setiap anggota harus membayar biaya operasional mesin tersebut.
“Padahal itu harus dijadwal itu, 2 hari pindah lagi. Supaya jangan satu orang kuasai. Namanya kelompok, tapi kita tidak bisa dapat traktor, padahal kita bayar,” pungkasnya.
“Jadi kalau memang mau, reshuffle saja, siapapun yang jadi pengurus saya dukung, yang penting lancar dan kelompok yang diutamakan,” tutup Markus.
Untuk diketahui, dalam resguffle kepengurusan poktan Esa Genang 1 Desa Lemusa, yang terpilih secara aklamasi untuk menjadi ketua adalah Jhoni Kandola, menggantikan ketua lama, Killa Tanduboyong.
(Bobz/Rafz)