Noteza.id, Banggai – Bupati Banggai terpilih periode 2025–2030, Amirudin, menyampaikan pidato perdananya dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Banggai pada Rabu (4/6/2025) di Gedung DPRD Banggai, Luwuk.
Pidato tersebut merupakan sambutan resmi pertama Amirudin setelah dirinya kembali menjabat sebagai Bupati Banggai. Ia menegaskan komitmen pembangunan berkelanjutan dengan menyampaikan capaian masa jabatan sebelumnya serta memaparkan visi-misi lima tahun ke depan.
Selain Bupati Amirudin, hadir pula Wakil Bupati Furqanuddin Masulili, Ketua DPRD Banggai Saripudin Tjatjo, ratusan guru, Forkopimda, pejabat birokrasi, anggota dewan, tokoh masyarakat, simpatisan, serta keluarga bupati dan wakil bupati terpilih.
Pidato berlangsung pada Rabu, 4 Juni 2025, di ruang sidang utama Gedung DPRD Banggai, Kota Luwuk. Ini dilakukan dua hari setelah pelantikan resmi oleh Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid pada Senin, 2 Juni 2025, di Kota Palu.
Pidato ini menandai awal kepemimpinan periode kedua Bupati Amirudin, yang membawa semangat baru pembangunan dengan visi “Bergerak Bersama Berkelanjutan Menuju Gerbang Timur Sulawesi Tengah.” Ini penting sebagai arah pembangunan Kabupaten Banggai lima tahun ke depan.
Amirudin memaparkan pencapaian seperti meningkatnya pertumbuhan ekonomi, penurunan angka kemiskinan, peningkatan IPM, serta naiknya pendapatan daerah. Ia juga memperkenalkan lima misi utama dan sembilan program quick win bertajuk “Nawaitu” yang segera dilaksanakan.

Lima misi tersebut mencakup :
1.) Peningkatan SDM unggul dan berdaya saing,
2.) Ekonomi daerah tangguh dan inklusif,
3.) Pemenuhan infrastruktur yang merata dan ramah lingkungan,
4.) Pemerataan pembangunan wilayah,
5.) Tata kelola pemerintahan yang baik dan inovatif.
Bupati dan wakil bupati disambut hangat ratusan guru serta tokoh masyarakat. Penyambutan dilakukan dengan pengalungan kain Batik Nambo bercorak burung maleo, simbol budaya lokal Banggai. Ruang sidang DPRD pun dipenuhi para undangan yang antusias mengikuti pidato tersebut.
Pilkada sudah selesai, cukup sudah kita berbeda karena warna, cukup sudah kita terpisah karena nomor. Yang ada kini hanya persatuan dan keberlanjutan,” ujar Bupati Amirudin mengakhiri pidatonya.
( DkispBanggai/DewiQomariah )