border="0"

Wakil Bupati Badrun Nggai Pimpin Rapat Evaluasi Upaya Penurunan Stunting di Parigi Moutong

Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai, memimpin rapat evaluasi hasil pelaporan upaya percepatan penurunan stunting untuk semester pertama tahun 2023. FOTO : Noteza.id

Noteza.id – Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai, memimpin rapat evaluasi hasil pelaporan upaya percepatan penurunan stunting untuk semester pertama tahun 2023. Rapat yang diadakan di Aula Bappelitbangda ini bertujuan untuk mengatasi tingginya angka prevalensi stunting di daerah tersebut, mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Rabu 9/8/2023.

Pemerintah kabupaten telah menetapkan target untuk mengurangi prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024, dengan visi menuju pembangunan berkelanjutan di tahun 2030 yang berdasarkan pencapaian pada tahun 2024. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Wakil Bupati Badrun Nggai menyoroti pentingnya Lima Pilar Percepatan Penurunan Stunting. Rencana Aksi Nasional (RAN) akan disusun untuk memperkuat sinergi antara berbagai program yang ada, dengan fokus pada pendekatan keluarga berisiko stunting.

banner 970x250

Badrun Nggai mengidentifikasi bahwa terdapat lima kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong dengan prevalensi stunting yang masih tinggi. Berikut adalah daftar kecamatan beserta angka prevalensi stuntingnya:

  1. Kecamatan Ampibabo: 22,2%
  2. Kecamatan Toribulu: 21,9%
  3. Kecamatan Siniu: 36,9%
  4. Kecamatan Tinombo Selatan: 19,8%
  5. Kecamatan Taopa: 24,6%

Data ini diperoleh dari sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) di Kabupaten Parigi Moutong.

Dalam rapat ini, Badrun Nggai menggarisbawahi pentingnya mengidentifikasi penyebab tingginya prevalensi stunting di kelima kecamatan tersebut dan menemukan solusi konkret untuk pencegahannya. Ia juga menyoroti perlunya tindakan cepat mengingat pencapaian dari aksi 1 hingga aksi 8 baru mencapai 60%.

Wakil Bupati juga menegaskan perlunya pendekatan terintegrasi melibatkan berbagai sektor terkait dalam upaya menurunkan angka stunting. Ini mencakup pemberdayaan masyarakat, keluarga, dan remaja melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pengasuhan anak selama 1000 hari pertama kehidupan. Selain itu, Badrun Nggai menegaskan pentingnya komitmen dan visi kepemimpinan dari pemerintah daerah hingga tingkat desa dalam upaya penurunan stunting.

Badrun Nggai juga mengusulkan adanya kolaborasi yang lebih kuat dari semua pemangku kebijakan dan mitra terkait di daerah. Ia juga mendorong pembinaan dan pemberdayaan tenaga kader tribina serta program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) untuk mendukung percepatan pencegahan stunting di Kabupaten Parigi Moutong.

Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat, diharapkan upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Parigi Moutong akan menghasilkan dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan anak-anak dan keluarga di masa depan.