Noteza.id – Festival KIM Tahun 2024 di Makassar, yang digelar dari 9 hingga 11 Agustus, menjadi sorotan utama bagi Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Molomamua. KIM yang mewakili Provinsi Sulawesi Tengah ini berhasil mencuri perhatian dengan inovasi UMKM Gula Semut mereka, yang menggandeng kearifan lokal Suku Lauje.
Festival KIM, yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, merupakan ajang tahunan untuk menghargai kontribusi KIM dalam komunikasi publik. Tahun ini, festival berlangsung meriah dengan kehadiran KIM dari seluruh provinsi di Indonesia.
Jein Marlinda, perwakilan dari UMKM Gula Semut Molomamua, memukau audiens dengan presentasinya. Gula Semut Molomamua adalah produk yang mengandalkan kearifan lokal Suku Lauje, memanfaatkan gula aren yang diolah dengan proses fermentasi dari akar Bayur. Dengan produksi mencapai 200 kg per bulan, UMKM ini berhasil meningkatkan pendapatan petani aren dari sebelumnya 500.000-700.000 IDR menjadi 1.500.000-2.000.000 IDR setelah bergabung.
Tidak hanya itu, gula semut Molomamua telah menjangkau pasar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Papua. Produk ini tersedia di swalayan lokal, toko-toko kue, dan oleh-oleh di berbagai daerah, berkat kerja sama dengan reseller setempat.
Kepala Dinas Kominfo Enang berharap produk gula semut Molomamua dapat menembus pasar internasional. “Kami ingin gula semut Molomamua tidak hanya dikenal di dalam negeri tetapi juga di pasar global. Selain itu, kami juga berencana untuk mengembangkan potensi pertanian lain, seperti durian di Parigi Moutong,” ujarnya.
Festival ini juga didukung oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Parigi Moutong, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Parigi Moutong, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Parigi Moutong, yang turut mendampingi KIM Molomamua dalam acara bergengsi ini.
