Noteza.id – Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu tegaskan pelaksanaan Festival Durian Internasional yang diselenggarakan di Kecamatan Tinombo Selatan bukan sekadar event seremonial semata tapi pemicu penggerak ekonomi terkhusus disektor perkebunan dan pertanian
“Jangan dianggap sebagai kegiatan yang hanya seremonial, pak bupati sudah menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi pemicu sekali lagi menjadi pemicu untuk menggerakkan sektor ekonomi terutama di sektor perkebunan atau pertanian,” ujar Bupati melalui sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Parigi Moutong pada acara Bussiness Matching, Selasa (04/07/23)
Melalui sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Parigi Moutong, Bupati berkeinginan diakhir masa jabatannya program tersebut bisa dilanjutkan dan meminta Kepala Bapelitbangda (Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah) Parimo untuk segera menindaklanjuti kegiatan ini untuk disusun dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) serta menyiapkan Rancangan Jangka Menengah untuk 5 tahun yang akan datang kepada OPD guna ditindaklanjuti pada visi-misi Bupati terpilih nantinya
Selain itu terkait pasca pelaksanaan Festival Durian, Bupati memerintahkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) untuk menggerakkan Pemerintah Desa agar menyiapkan di wilayahnya sebanyak dua hektar lahan per Desa
Penyiapan lahan tersebut ditujukan untuk ditanami kurang lebih 100 Pohon Durian per satu hektar yang dikisar penghasilannya saat panen kurang lebih senilai 10 juta rupiah per pohon sehingga jika di konvesikan dengan 100 pohon maka desa bisa mendapatkan 1 Miliar per panen
“Dinas PMD bisa menggerakkan Pemerintah Desa untuk menyiapkan wilayahnya dua hektar per Desa. Ini tolong ditindaklanjuti terutama didalam segi perencanaan pembangunan Daerah, karena beberapa reverensi yang didapatkan bahwa dalam satu hektar itu bisa ditanami kurang lebih 100 pohon durian yang dimana jika hasilnya baik bisa mendapatkan hasil kurang lebih 10 jt per pohon jika itu di konvensikan ke rupiah dengan 100 pohon per hektar maka desa bisa mendapatkan 1 miliar rupiah per panen, jika 2 hektar maka bisa lebih besar daripada DD (Dana Desa) yang turun ke Desa,” terangnya
Bupati juga menegaskan jangan sampai Parigi Moutong hanya jadi penonton di rumah sendiri dengan potensi yang sangat kaya yang dimiliki oleh daerah Parimo, serta menitip pesan kepada para investor maupun pengusaha agar melibatkan warga lokal mengingat jumlah angkatan usia kerja di Parigi Moutong sangat tinggi
“Kepada investor yang sempat hadir kami minta agar jika memang berusaha di Kabupaten kami tolong semaksimal mungkin bisa melibatkan masyarakat baik dalam bentuk perusahaan mungkin dalam pabrik atau usaha industri yang lainnya tolong untuk warga Kami bisa dilibatkan secara maksimal karena data demografi kami dengan jumlah penduduk kurang lebih 440.000 jiwa hampir bahkan lebih dari 50% itu usia produktif kerja berada di Kabupaten Parigi Moutong atau kurang lebih sudah mencapai 200.000 jiwa menjadi usia produktif,” tuturnya
Terakhir Bupati menuturkan terkait event yang ditujukan sebagai pemicu kebangkitan ekonomi seperti ini apalagi di sektor industri hal itu dapat berpengaruh ke sektor lainnya baik Pendidikan, Kesehatan dan lainnya sebab jika industri sudah mulai masuk di Parimo jelas akan menambah jumlaj penduduk maka sektor lainnya akan mengikut baik rumah sakit di sisi kesehatan, usaha Penginapan, Rumah Makan dan masih banyak lagi ikut berkembang, pungkasnya (**)