
Noteza.id – Dalam upaya untuk meningkatkan daya saing para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Parigi Moutong, Dinas Koperasi dan UKM setempat terus berupaya maksimal. Hal ini tercermin dari pemanfaatan alokasi dana DAK non Fisik yang diterima dari Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia setiap tahunnya.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM, peningkatan alokasi dana dari tahun ke tahun menjadi momentum penting bagi pengembangan UMKM di daerah ini. “Dana ini tidak hanya dialokasikan untuk memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM, tetapi juga untuk memperkuat manajemen koperasi secara keseluruhan,” ungkapnya.
Salah satu fokus utama dari alokasi dana tersebut adalah untuk meningkatkan daya saing produk-produk lokal. Dengan jumlah pelaku UMKM mencapai 24.951, langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi lokal. “Kami berharap para pelaku UMKM dapat bersaing dengan pelaku UMKM di luar Pulau Sulawesi,” tambahnya.
Namun, salah satu tantangan yang dihadapi adalah dalam memastikan produk-produk lokal memiliki akses yang baik ke pasar. Meskipun sudah banyak produk lokal yang siap masuk ke toko-toko modern seperti BNS, CareFour, dan Grand Hero, kerjasama yang lebih erat dengan pihak manajemen toko diperlukan.
“Dalam upaya memperluas jangkauan pasar, kami telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, untuk mendapatkan komitmen yang lebih kuat dalam mempromosikan produk lokal di toko-toko modern,” jelasnya.
Namun, kendati upaya yang telah dilakukan, masih terdapat tantangan terkait respons dari beberapa toko modern seperti Alfamidi dan Indomaret. Diharapkan dengan kerjasama yang lebih intensif dan komitmen yang jelas dari pemerintah daerah, produk-produk lokal dapat lebih diterima di pasar modern.
Dengan semangat yang tinggi dan dukungan yang terus menerus, Dinas Koperasi dan UKM Parigi Moutong optimis dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan UMKM lokal.