Noteza.id – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan perhatiannya terhadap dinamika perbedaan pendapat yang mungkin timbul selama pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dalam Perayaan Natal Mabes Polri 2023, Jenderal Sigit menekankan pentingnya mencari pemimpin yang dapat melanjutkan estafet kepemimpinan, bukan hanya karena perbedaan.
“Dalam Pemilu 2024, yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan. Bukan karena perbedaan, akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik,” ujar Kapolri seperti dilansir dalam YouTube Divisi Humas Polri.
Kapolri menambahkan bahwa menjaga persatuan menjadi prioritas, dan perbedaan pendapat seharusnya tidak mengarah pada konflik yang dapat merusak kedamaian masyarakat. Ia juga mengajak semua pihak, termasuk tokoh lintas agama, untuk ikut mendinginkan suasana atau cooling system selama Pemilu 2024.
“Cooling system, saya titipkan, mumpung di sini yang hadir berbagai macam sodara-saudara dari lintas agama dan ini penting sekali kita sampaikan kepada jemaat kita, kepada jemaah kita untuk terus bisa menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah persatuan pendapat yang ada,” ungkap Jenderal Sigit.
Dalam konteks menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama Pemilu, Kapolri menyadari bahwa jajaran Polri memiliki tugas berat. Ia berharap perbedaan pendapat yang ada di masyarakat tidak merusak cita-cita bersama, dan pemilihan pemimpin nasional harus memperhatikan kriteria pemimpin terbaik.
“Kita menginginkan siapapun pemimpin yang saat ini kemudian naik menjadi pasangan calon, tentu lah para pemimpin-pemimpin terbaik,” tandas Kapolri.
Pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencerminkan upaya untuk menciptakan Pemilu yang damai, menjauhkan konflik, dan menjaga persatuan di tengah perbedaan pilihan politik masyarakat Indonesia.
