
Noteza.id — Beasiswa kuliah di Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekkesos) Bandung yang disediakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong diduga dimanfaatkan oleh sejumlah anak pejabat daerah. Beasiswa ini, yang seharusnya diberikan kepada Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan masyarakat miskin, menjadi sorotan publik setelah beberapa anak pejabat daerah diketahui ikut mendaftar.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Parigi Moutong, Yanuari Gulo, S.Ag., MA., menjelaskan bahwa dalam MoU dengan Poltekkesos Bandung, Pemda Parigi Moutong diberikan kuota 10 calon mahasiswa dari KAT dan 5 dari masyarakat umum. “Kuota umum ini, namanya umum pokoknya terserah anak siapa,” ujar Yanuari saat dikonfirmasi pada Jumat (5/7/2024).
Menurut Yanuari, beasiswa ini tidak menjadi masalah meskipun anak-anak pejabat ikut mendaftar. Dinas Sosial Parigi Moutong bekerja sama dengan Kementerian Sosial dan Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung untuk memberikan kesempatan kuliah bagi calon mahasiswa dengan biaya UKT/SPP ditanggung sepenuhnya oleh Kementerian Sosial, sementara Pemda Parigi Moutong menanggung biaya lauk pauk, pondokan, penelitian, dan kebutuhan lainnya.
Proses sosialisasi dan pendaftaran telah selesai dilaksanakan oleh Dinas Sosial. Berdasarkan informasi yang dihimpun, delapan orang telah mendaftar melalui kuota masyarakat umum, namun data penerima beasiswa dari KAT tidak dibuka ke publik.
Meskipun Kepala Dinas Sosial Parigi Moutong belum memberikan tanggapan, Yanuari Gulo menegaskan bahwa pendaftaran dan seleksi tetap berlangsung sesuai dengan MoU. “Kalau yang di KAT itu ya melekat di bidang saya, misalnya kan sudah otomatiskan anggarannya itu sudah ada. Untuk yang umum ini kita masih komunikasikan dengan pihak Keuangan Pemda,” tambah Yanuari.
Ujian seleksi tertulis bagi seluruh pendaftar, baik dari KAT maupun masyarakat umum, dijadwalkan akan dilaksanakan pada 11 Juli. Meskipun terdapat dugaan manipulasi data oleh pejabat tertentu, Yanuari menegaskan bahwa proses pendaftaran dan seleksi berjalan sesuai prosedur. “Orang boleh menduga-menduga, tapi kalau begitu mending teusa seleksi, ngapain lah seleksi,” pungkasnya.
Dinas Sosial Parigi Moutong berharap proses seleksi ini dapat berjalan transparan dan adil, serta memastikan bahwa beasiswa ini benar-benar bermanfaat bagi mereka yang berhak.