Noteza.id – Camat Nambo,Djafar Hi Kadir.S.IP.M.A.P,Bersama Polsek Kintom yang di wakili Kanit Intel Iptu Saleh Silo,Koramil Kintom Diwakili Babinsa Nambo Lempek Serda Andika.dan Staf Kecamatan Nambo.Saat Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Tentang kesiapan.dalam pelaksanaan Pemilu Ditingkat Desa dan Kelurahan,dalam kunjungan ke sekret PPK Nambo, Rombongan langsung di terima oleh Ketua PPK Nambo Sitti Fadmah.ST. bersama para Anggota PPK lain nya.
Kunjungan Camat ke Sekret PPK nambo guna nindak lanjuti perintah bupati banggai.dalam hal kesiapan Pemilu 2024.Ketua PPK nambo Sitti Fadmah.ST.dalam berikan penjelasan terkait kondisi sekret PPK,yang saat ini masih di gunakan.namun didalam penjelasan Ketua berlangsung.camat nambo langsung menunjukan sikap yang takpatut di tiru.
Arogansi seorang Camat Nambo terhadap Panitia Pemilihan Kecamatan mengenai fasilitasi gedung merupakan sikap yang tidak pantas dan tidak profesional. Sebagai pemimpin, seharusnya seorang Camat harus mampu bekerja sama dengan semua pihak terkait, termasuk dengan panitia pemilihan kecamatan dalam hal ini.
Ketua PPK Nambo Sitti Fadmah mengatakan Sangat disayangkan jika sikap Camat tidak pantas ditiru sebagai pemimpin ketika datang ke sekretariat guna melakukan evaluasi keadaan. Sebagai seorang pemimpin, seharusnya Camat menunjukkan sikap profesionalisme, sikap hormat, dan sikap yang memagari sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya.
Sikap yang tidak pantas dapat mencakup berbagai hal, seperti tidak menghormati anggota sekretariat, berbicara dengan nada yang kasar atau menghina, tidak mendengarkan secara aktif pendapat dan masukan dari anggota sekretariat, dan tidak memberikan arahan atau petunjuk yang jelas” Ungkap nya.
Seharusnya Seorang pemimpin menjadi contoh bagi bawahannya dan menginspirasi mereka untuk melakukan yang terbaik. Sikap tidak pantas Camat dapat merusak hubungan antara Camat dan anggota sekretariat, serta mengurangi motivasi dan kinerja anggota tersebut.
Bagi anggota forkopimcam, melihat sikap tidak pantas dari Camat juga bisa menimbulkan ketidakpercayaan terhadap kepemimpinan dan mengurangi rasa saling percaya dalam tim. Hal ini dapat mengganggu kerja sama dan sinergi antara forkopimcam dan sekretariat, yang dapat berdampak negatif pada keberhasilan evaluasi keadaan.
Untuk mengatasi masalah ini, sangat penting bagi Camat untuk memperbaiki sikapnya sebagai pemimpin. Camat harus mampu menahan emosi, memberikan arahan dengan jelas, mendengarkan secara aktif dan mempertimbangkan pendapat dari anggota sekretariat, serta berkomunikasi dengan baik dan hormat.
Selain itu, perlu juga dilakukan pembinaan dan pelatihan kepemimpinan bagi Camat dan forkopimcam, agar mereka dapat mengenal dan memahami peran dan tanggung jawab sebagai pemimpin yang baik dan pantas ditiru. Dengan demikian, diharapkan sikap dan kinerja Camat dapat ditingkatkan sehingga mampu menjadi contoh yang baik bagi anggota sekretariat dan seluruh tim.