Noteza.id – Pembongkaran Gapura selamat datang di desa Maleali Kecamatan Sausu yang merupakan aset milik pemda Kabupaten Parigi Moutong sekaligus menjadi batas dengan Kabupaten Poso sempat menuai polemik.
Banyak pihak mengecam aksi yang dianggap kurang patut yang diduga dilakukan oleh pemkab Poso itu. Atas kejadian itu, pemkab Poso yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), Frits Sampurnama bertemu Sekda Parigi Moutong, Zulfinasran di ruang kerja bupati Parigi Moutong, Senin (17/10/2022).
Frits mengaku bahwa ada sedikit kekeliruan yang terjadi di lapangan yang dilakukan oleh pelaksana pekerjaan yang dikelola oleh Dinas PUPR Kabupaten Poso.
“Ada sedikit mis di lapangan, (yang dilakukan) pihak ketiga dan yang memberi pekerjaan,” akunya di hadapan awak media.
Untuk itu kata Frits, dia selaku perwakilan pemkab Poso datang dan bertemu dengan pihak pemkab Parigi Moutong untuk meminta maaf.
“Pemerintah kabupaten Poso pada hari ini datang kesini menyampaikan bahwa apa yang terjadi itu adalah sebuah tindakan yang keliru, dan tentunya meminta permohonan maaf,” jelasnya.
Untuk tindaklanjut permasalahan tersebut, Frits mengatakan hasil pertemuannya dengan Sekda Parigi Moutong akan segera dikoordinasikan bersama pemkab Poso.
“Apapun yang menjadi kesepakatan bersama itu yang akan kita laksanakan,” terangnya.
Diketahui, pembongkaran Gapura selamat datang milik pemkab Parigi Moutong dilakukan pada hari Sabtu (15/10/2022) yang lalu.
Berdasarkan laporan Kepala Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Parigi Moutong, Nur Srikandi Puja melalui press rilisnya yang beredar di Whatsaap grup turut menjadi perhatian khusus bagi pemda dan masyarakat Parigi Moutong.
Dilansir hariansulawesi.com, pihak pelaksana pekerjaan yang membongkar Gapura itu menyampaikan bahwa mereka melaksanakannya atas perintah Kepala Dinas PUPR Kabupaten Poso. (**)
