
Staf khusus Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Mujiono Lasitata, SH, MH,
NOTEZA.ID, BANGGAI – Bupati Banggai, diwakili Staf Khusus Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Mujiono Lasitata, SH, MH, secara resmi membuka acara Gelar Budaya Sama-Bajau & Orang Sulawesi 2024 yang berlangsung di Desa Jayabakti, Kecamatan Pagimana, Jumat (12/12).
Kegiatan ini digelar di area pelelangan ikan Kecamatan Pagimana dengan suasana adat khas suku Bajau.

Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan dari Kementerian Kebudayaan RI, unsur Forkopimcam, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, serta perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banggai.
Dalam sambutannya, Mujiono Lasitata menyampaikan pesan Bupati Banggai bahwa kegiatan ini merupakan momen penting untuk melestarikan kebudayaan lokal, mempererat persaudaraan antarsuku, serta menjaga kearifan lokal yang diwariskan oleh para leluhur, khususnya dari komunitas Sama-Bajau dan masyarakat Sulawesi.

“Kabupaten Banggai adalah rumah bagi keberagaman budaya dan etnis. Dengan keanekaragaman ini, kita memiliki modal yang sangat kuat untuk membangun daerah yang harmonis, berdaya saing, dan berkarakter,” ujar Mujiono.
Ia juga menekankan pentingnya kegiatan seperti ini sebagai sarana untuk memperkenalkan keindahan budaya daerah kepada dunia luar serta memperkuat identitas bangsa.
Selain itu, Mujiono menyinggung kebanggaan akan hadirnya Ekspedisi Perahu Sandeq di Luwuk sehari sebelumnya. Perahu tradisional ini merupakan simbol keberanian dan kecanggihan masyarakat maritim Sulawesi, serta telah diakui sebagai warisan budaya dunia.

“Kita harus terus menjaga keragaman budaya ini agar tetap bersatu menuju Indonesia yang harmonis, terutama dalam menjaga peninggalan para leluhur kita,” tambahnya.
Rangkaian Acara dan Perlombaan
Gelar Budaya ini diawali dengan prosesi penyambutan tamu melalui tradisi gandeng dan manca, tarian marannu, serta penyerahan bunga kepada para pejabat yang hadir.
Beragam perlombaan tradisional turut memeriahkan acara ini, seperti:

Lomba dayung perahu,
Lomba tarik tambang perahu untuk pria dewasa,
Lomba menyelam yang diikuti oleh pria dan wanita.
Acara ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam melestarikan budaya maritim dan memperkuat identitas masyarakat Banggai di tengah keberagaman budaya Indonesia.