border="0"

Paslon 01 Tampil Meyakinkan di Debat Bupati Banggai, Tantang Visi Pesaingnya Soal Kesehatan dan Pendidikan

Debat pertama calon Bupati Banggai berlangsung sengit.

NOTEZA.ID BANGGAI – Debat pertama calon Bupati Banggai berlangsung sengit, terutama pada sesi keempat.

banner 970x250

Pasangan calon (paslon) nomor 03, Sulianti Murad dan wakilnya, Samsul Bahri Mang, mendapat sorotan publik setelah pernyataan terkait anggaran kesehatan.

Sulianti mengimbau agar masyarakat “tidak terlalu banyak sakit” karena anggaran pemerintah yang terbatas, sebuah pernyataan yang menuai kontroversi.

Banyak yang menilai bahwa calon pemimpin seharusnya lebih berempati terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat.

Di sisi lain, paslon nomor 02, Herwin Yatim bersama Hepy Yeremia Manopo, menyampaikan visi mereka terkait pendidikan dan lapangan kerja.

Mereka berjanji untuk melakukan transformasi guna meningkatkan pendidikan dan membuka lapangan pekerjaan jika terpilih.

Menurut mereka, peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai melalui program-program tersebut.

Pasangan calon nomor 01, Amirudin bersama wakilnya Furqanuddin, dengan cepat menanggapi pernyataan ini.

Mereka menyatakan bahwa banyak program yang dijanjikan oleh paslon lain sebenarnya sudah mereka lakukan, termasuk pendidikan dan kesehatan gratis, serta penyediaan seragam sekolah tanpa biaya.

Selain itu, mereka menekankan bahwa pemerintah telah memperbarui BPJS bagi warga yang statusnya nonaktif.

Menanggapi isu lapangan kerja, Furqanuddin menambahkan bahwa pemuda di Banggai telah dibekali dengan pelatihan keterampilan, sehingga saat mereka menyelesaikan pendidikan, mereka siap bekerja di perusahaan yang membutuhkan.

Seorang akademisi yang hadir dalam debat, namun memilih tetap anonim, menyebutkan bahwa paslon nomor 01 tampil penuh energi dan siap menjawab setiap pertanyaan moderator dengan lugas.

Menurutnya, Amirudin dan Furqanuddin menunjukkan kesiapan mereka untuk memimpin Banggai dengan rencana yang matang dan program-program yang telah terbukti berjalan di masyarakat banggai.