Suatu Gerak Kebaikan
Beli Tema IniIndeks

Upacara Adat Mombowa Tumpe: Simbol Kebudayaan Banggai yang Dilindungi dan Didukung Penuh oleh Pemerintah

Kajari Banggai, Raden Wisnu Bagus Wijaksono, SH.M.H., Bersama dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. FOTO : Istimewa

Noteza.id – Upacara adat Mombowa Tumpe yang menggambarkan kekayaan budaya Banggai. Upacara ini menjadi peristiwa yang memukau dengan pengantaran telur burung Maleo dari Batui ke Banggai Laut, mengundang perhatian berbagai tokoh penting dan masyarakat setempat.

Kajari Banggai, Raden Wisnu Bagus Wijaksono, SH.M.H., terlihat begitu terkesan dengan keindahan dan makna dari ritual adat ini. Bersamaan dengan kehadiran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., serta sejumlah tokoh terkemuka lainnya, upacara ini menandai dukungan yang kokoh dari pemerintah dalam pelestarian warisan budaya.

Upacara diwarnai dengan musik tradisional dan dipenuhi oleh pemangku adat serta perwakilan pemerintah yang turut serta dalam prosesi pengantaran telur Maleo. Menteri Sandiaga Uno, bersama dengan Bupati Banggai, Amirudin, dengan penuh semangat berjalan sekitar 1 kilometer dari rumah adat Batui menuju dermaga Pelabuhan Batui, menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pelestarian kearifan lokal.

Tak hanya sekadar ritual warisan nenek moyang, Mombowa Tumpe menjadi daya tarik pariwisata yang mampu meningkatkan perekonomian sektor pariwisata setempat. Kajari Banggai menyatakan, “Ritual ini bukan hanya bagian dari kebudayaan lokal, tetapi juga menjadi magnet yang menarik wisatawan lokal dan turut memperkuat identitas budaya nasional.”

Acara berlanjut dengan prosesi penyerahan telur Maleo kepada pemangku adat yang akan membawanya ke Banggai Laut. Di sana, telah dipersiapkan prosesi adat Tumbe untuk menyambut telur tersebut, mengulang kisah sejarah yang erat dengan Raja Banggai, Abu Kasim. Burung Maleo, simbol kebudayaan yang amat berarti, menjadi fokus dalam upacara ini karena ketidakmampuannya berkembang biak di Banggai Laut, sehingga telur tersebut dibawa kembali ke Matindok di Batui.

Menteri Sandiaga Uno menegaskan kembali kepentingan pemerintah dalam mendukung pelestarian budaya lokal, sambil menunjukkan keyakinan bahwa kegiatan seperti Mombowa Tumpe memiliki potensi besar dalam memperkaya pariwisata sekaligus memelihara nilai-nilai tradisional yang kaya.

Ritual Mombowa Tumpe tidak hanya menjadi peristiwa lokal yang penting, tetapi juga menjadi jendela kekayaan budaya dan kearifan lokal yang harus dijaga dan dilestarikan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi masyarakat, harapannya warisan budaya seperti ini akan terus menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan kebanggaan nasional.