Noteza.id – Perayaan lebaran ketupat yang digelar atas kerjasama pemerintah dan warga Kelurahan Bantaya berjalan meriah dan lancar. Tradisi yang diadopsi dari Gorontalo ini kembali digelar oleh masyarakat suku Gorontalo yang bermukim di sepanjang wilayah pesisir pantai, Jalan Nani Wartabone, Kelurahan Bantaya, Senin (9/5/2022).
Ketua Panitia, Muhtar Hululo mengatakan perayaan lebaran kerupat pada tahun ini melibatkan seluruh kalangan masyarakat yang ada di Kelurahan Bantaya. Ia menyebut tradisi tahunan yang digelar setiap sepekan setelah hari raya Idul Fitri ini, merupakan ajang silaturahmi bagi warga Gorontalo rantau yang ada di Kelurahan Bantaya dengan masyarakat Kabupaten Parigi Moutong secara umum.
“Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong, didukung oleh teman-teman anggota legislatif baik legislarif yang berada di wilayah provinsi, kabupaten, tokoh-tokoh masyarakat, pengusaha dan OPD,” terangnya saat menyampaikan laporan panitia pelaksana kegiatan.
Muhtar kemudian berkisah secara singkat terkait asal mula dilaksanakannya tradisi lebaran ketupat di Gorontalo yang kemudian diadopsi oleh warga Gorontalo rantau di Kelurahan Bantaya.
“Kegiatan budaya ini adalah hasil buah dari perkawinan antara etnis Jawa dan suku Gorontalo, yang dipopulerkan oleh masyarakat Gorontalo sehingga menjadi ikon Kelurahan Bantaya,” ujar Muhtar.
Perayaan lebaran ketupat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh sentral Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), diantaranya Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Anwar Hafid dan Gubernur Sulteng periode 2011-2021, Longki Djanggola.
Turut hadir pula, Anggota DPRD Provinsi Sulteng, Rachmawati M Noer, Hidayat Pakamundi dan Nur Dg Rahmatu. Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai, Kapolres Parigi Moutong, AKBP Arto Wiyono, dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Parigi Moutong, Faisan, beserta tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat. (bm)