border="0"

Menkeu Sri Mulyani Sebut Kesenjangan Pembiayaan Meningkat Akibat Pandemi

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
FOTO : Instagram @smindrawati

Noteza.id – Pada pertemuan kedua IMF-World Bank Group (WBG) 2022 dan 2nd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG), Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Sentral Negara G20 membahas beberapa agenda utama, salah satunya terkait kesehatan global.

Para anggota G20 menyepakati bahwa yang tetap menjadi prioritas ialah tindakan kolektif dan terkoordinasi untuk mengendalikan pandemi.

banner 970x250

Dilansir suara.com, Anggota G20 mencatat peningkatan angka Covid-19 di beberapa wilayah telah menghambat pertumbuhan, mendisrupsi rantai pasok, dan meningkatkan inflasi, serta memperlambat pemulihan global.

“Dalam hal ini, berdasarkan penilaian WHO dan World Bank, terdapat kesenjangan pembiayaan signifikan yang perlu ditangani,” kata Sri Mulyani dalam keterangan persnya, Kamis (21/4/2022).

Ia menambahkan, G20 telah mencapai konsensus untuk mengatasi kesenjangan tersebut melalui pembentukan mekanisme keuangan baru yang didedikasikan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan untuk kesiapsiagaan, pencegahan dan tindakan terhadap pandemi.

Menurutnya, Dana Perantara Keuangan atau financial intermediary fund (FIF) yang ditempatkan di World Bank adalah opsi paling efektif untuk mekanisme keuangan baru.

“Untuk memulai proses pendirian FIF, Presidensi Indonesia perlu mengawal diskusi seputar isu tata kelola dan pengaturan operasional,” terangnya.

Presidensi Indonesia menargetkan mekanisme keuangan baru tersebut dapat terselesaikan sebelum pertemuan tingkat Menteri Kesehatan G20 yang akan digelar di bulan Juni mendatang.

Hal itu kata dia, akan menjadi salah satu manfaat nyata dari Presidensi G20 Indonesia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo. (**)

Suara.com