Noteza.id | Parigi Moutong – Dalam rangka percepatan pemekaran pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Tomini Raya dan DOB Kabupaten Moutong di Provinsi Sulawesi Tengah, Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu melakukan pertemuan terbuka dan dialog bersama para panitia pemekaran, tokoh pemuda, organisasi kepemudaan, tokoh perjuangan pemekaran, tokoh masyarakat, Himpunan Pemuda Alkhairaat (HPA), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Parigi Moutong, Perhimpunan Pemuda Tomini Raya (PPTR), Forum Pembentukan Kabupaten Tomini Raya (FPKTR), himpunan pemuda gereja Parigi Moutong serta sejumlah legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Parigi Moutong di masing-masing perwakilan Tomini Raya dan Moutong.
Bupati Samsurizal berharap, kegiatan atau pertemuan mengenai DOB jangan hanya berhenti atau selesai saat rapat itu, tetapi semangat perjuangan DOB harus terus membara hingga DOB Tomini Raya dan DOB Moutong menggaung dan bergelora sampai ketingkat parlemen.
“Sambil menunggu politisi lain dari Jakarta untuk datang ke sini nanti, saya harapkan jangan habis sampai disini saja, silahkan semuanya berunding antara pemuda Alkhairaat, pemuda gereja, pemuda Muhamadiyah, KNPI dan lain sebagainya,” pintanya.
Bupati mengatakan, perjuangan DOB Tomini Raya dan DOB Moutong tinggal selangkah lagi, dikarenakan kedua DOB itu telah memiliki Amanat Presiden (Ampres).
Sementara itu perwakilan Pemuda Gereja, Yanuari Gulo mengatakan, berdasarkan pemaparan yang ada, bahwa yang paling utama dan sangat penting dalam mengkomplitkan tindakan apa yang harus dilakukan ke depan untuk pemekaran adalah pembentukan tim atau apa saja namanya guna untuk mengakomodir tindakan apa yang harus dilakukan untuk pemekaran.
“Kami mengusulkan pembentukan panitia yang bisa mengakomodir berbagai potensi yang ada untuk melalukan berbagai lobi-lobi khusus ketingkat pusat, dan kalau panitia tidak
punya dana kami siap mencarikan dana yang penting dalam komitmen yang sama,” jelasnya.
Sementara itu Ketua HPA Kabupaten Parigi Moutong Muh Ridwan SSos mengatakan, yang terpenting dari pemekaran adalah langkah kongkrit, karena kalau bicara soal perjuangan DOB, ia juga mampu untuk itu, karena ia bisa mengandalkan Fadel salah satu putra daerah Tinombo yang dekat dengan Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan.
“Kebetulan disini ada Fadel, beliau orangnya Anis, bisa kita komunikasikan ke pak Anis siapa tau beliau bisa bantu untuk pemekaran ini, mininal menyambungkan lidah ke pejabat tinggi di pusat,” kata Ridwan.
Sambung Ketua HPA, harus ada langkah kongkrit apa yang harus dilakukan. Kata ia harus ada time schedule, harus ada progres dan lain-lain.
“Harus ada yang kita lakukan, harus ada agenda yang kita lakukan, siapa yang urusan lobi-lobi, siapa yang buat administrasi dan lain-lain,” terangnya.
Menurut Ridwan, tidak usah berbicara ke belakang, sudah saatnya berbicara kedepan.
“Kita bicara kedepannya saja, karena bicara ke belakang itu adalah kemunduran kita, kalau belakang itu kita jadikan sejarah saja. Untuk HPA apa yang harus kami bantu, begitu juga teman teman lain, jangan sampai kita hanya stagnan. Kalau saya jangan dulu bicara anggaran, kita bicara pergerakan dulu. Saya siap mendukung pemekaran. Walaupun saya orang sering berbeda pendapat dengan bapak Bupati, tetapi untuk masalah DOB saya sependapat dengan bapak Bupati,” ujarnya. (BM/Diskominfo)