Noteza.id | Parigi Moutong – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Tombolotutu Tinombo Kabupaten Parigi Moutong telah melunasi hutang persediaan perbekalan Kefarmasian secara bertahap hingga lunas total.
Kepala Seksi Penunjang Medis RSUD Raja Tombolotutu Tinombo Rahadi R, S Farm M Farm Apt mengatakatan, pihaknya sangat bersyukur akhirnya di tahun 2022 RSUD Raja Tombolotutu dibolehkan kembali kerja sama dengan beberapa Perusahaan persediaan perbekalan Kefarmasian setelah hampir 2 tahun di black list dan tidak bisa membuka kerjasama oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dikarenakan hutang turunan yang menumpuk bagi persediaan perbekalan Kefarmasian, baik itu obat obatan, Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) serta bahan Laboratorium yang ada di RSUD Raja Tombolotutu sejak tahun 2019 sebesar Rp 2.587.155.474 dan diselesaikan atau dilunasi diakhir tahun 2021.
“Total hutang di 2019 Rp 2.587.155.474 dan kami lunasi secara bertahap yaitu tahun 2020 kami bayar Rp. 1.699.844.424 dan tahun 2021 kami langsung lunasi Rp. 887.311.052,” jelasnya.
Direktur RSUD Raja Tombolotutu dr Flora Merlin mengatakan, dengan lunasnya hutang bahan Kefarmasian, maka pihaknya berusaha tidak akan memunculkan hutang baru sehingga kata ia yang tersisa diakhir tahun 2021 yaitu Rp. 29.753.208 bukan hutang turunan tetapi belanja di akhir tahun 2021.
“Walaupun masih tercatat sisa Rp. 29.753.208 namun bukan hutang turunan lagi tetapi pembelanjaan di penghujung tahun 2021 dan itu bukan obat obatan tetapi sisa bahan Medis habis pakai,”Jelasnya.
dr Flora berharap, dengan hadirnya Dokter Spesialis di RSUD Raja Tombolotutu Tinombo yaitu Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Kandungan, Dokter Patalogi Klinik, Dokter Radiologi dan Dokter Spesialis Anastesi maka kegiatan pelayanan Kesehatan tingkat lanjut dapat berjalan lebih baik lagi khususnya bagi masyarakat yang ada di Wilayah Utara Kabupaten Parigi Moutong.
“Dengan berjalannya kegiatan pelayanan Kesehatan tingkat lanjut ini, kami membutuhkan Anggaran belanja persediaan Kefarmasian (Obat, BMHP dan bahan Labotatorium) kurang lebih sebanyak 1,8 Milyar per tahun,” tutupnya, dikutip dari siaran pers Diskominfo Parigi Moutong, Selasa (18/1/2022). (AL/Diskominfo)