border="0"

Nanang Kusuma Sebut Parigi Moutong Bakal Jadi Pilot Project Atletik

Noteza.id | Parigi Moutong – Dalam rangka Pelatihan Pelatih Atletik Tingkat Dasar tahun 2022 di Kecamatan Tinombo, Pelatih Atletik Nasional Moh Nanang H Kusuma dari Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Pusat sebut Kabupaten Parigi Moutong bakal menjadi Pilot Project (Proyek Percontohan) Cabang Olahraga (Cabor) Atletik di Indonesia.

Hal itu kata Nanang berdasarkan penilaian PB PASI Pusat bahwa satu satunya di Indonesia Kabupaten Parigi Moutong diawal tahun 2022 yang pertama melaksanakan Pelatihan Pelatih Atletik tingkat Dasar.

banner 970x250

“Ketua PB PASI Pusat Luhut Panjaitan menyampaikan apresiasi luar biasa kepada Kabupaten Parigi Moutong atas terlaksananya kegiatan ini,” ucap Nanang.

Lanjut ia, kegiatan Pelatihan Pelatih Atletik merupakan fokus utama PB PASI dalam program prioritas peningkatan sarana dan pelatih Atletik di seluruh Indonesia.

Kata Nanang, PASI memiliki sruktur pelatihan diambil dari Federasi Atletik atau disebut World Athletics yang sebelumnya dikenal sebagai Asosiasi Internasional Federasi Atletik atau International Association of Athletics Federations disingkat IAAF adalah Badan Pengelola Internasional dibentuk Olahraga Atletik, dan harus dilaksanakan oleh seluruh dunia.

Sehingga kata Nanang, akar dari Federasi Atletik dunia melalui PASI nantinya akan tercipta pelatih pelatih di daerah yang memiliki standar lisensi Internasional.

“Mudah mudahan kegiatan ini terlaksana dengan baik sampai diakhir kegiatan yang digelar dari tanggal 17-21 Januari 2022 sehingga usia pelatihan pelatih dasar, semua peserta akan menuju ke level 1 atau level one,” harapnya.

Nanang berharap, pada pelaksanaan di level 1 Asia akan dikonvensikan menjadi kultur berbasis kurikulum, mengingat dari Federasi Atletik dunia diwajibkan menguasai bahasa Inggris atau melalui ujian bahasa Inggris.

“Banyak sekali kendala pelatih pelatih Atletik Indonesia, walaupun memiliki kapasitas dan potensi yang bagus, namun karena keterbatasan bahasa sehingga tidak bisa lolos ke Level 2 atau level Two.

“Saya yakin dan percaya, Parigi Moutong bakal menjadi percontohan atau pilot Project di beberapa daerah, dan tentunya PB PASI akan melaksanakan beberapa kegiatan serupa dengan menerapkan kurikulum PASI,” tandasnya.

Kami juga berharap dalam pelaksanaan ini, bapak ibu calon pelatih bisa melaksanakan dan menerima materi dengan baik. Mudah mudahan kedepan Parigi Moutong menjadi sentra pembinaan Atletik dan Atlit Atletik kita bisa bersaing ditingkat Nasional dan International,” ujarnya saat pembukaan di Gedung Serba Guna Tinombo, Senin (17/1/22). (**)

Diskominfo