
Noteza.id | Parigi Moutong – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Parigi Moutong melaksanakan kegiatan Publikasi Data Komponen Inflasi, Jumat (24/12/2021).
Kegiatan yang digelar di aula Kantor Bappelitbangda itu dibuka secara resmi oleh Assisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Parigi Moutong, Ir Lewis.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Bappelitbangda, Irwan SKM MKes, kepala Bagian Perekonomian Drs H Haris, dan Kepala BPS Parigi Moutong, Simon SSi MM.
Ir Lewis yang mewakili Bupati menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara kegiatan itu. Kata dia pembangunan daerah merupakan aktivitas di daerah yang dilakukan secara berkelanjutan dan terintegrasi, dengan tujuan untuk mewujudkan kondisi perekonomian daerah menjadi lebih baik, lebih meningkat dan lebih maju, baik secara kualitas maupun kuantitas yang telah di arahkan untuk mencapai target peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Ia berharap, Bappelitbangda dan BPS sudah menjalin kerjasama dalam mengukur komponen inflasi pada Tri Wulan (TW) IV, yaitu bulan Oktober hingga Desember 2021. Dikarenakan hasil dari pengukuran itu ,akan menjadi sumber data atau rujukan bagi pemda dalam merencanakan pembangunan Kabupaten Parigi Moutong.
“Saya berharap Bappelitbangda dan BPS telah melakukan pengukuran komponen inflasi daerah Kabupaten Parigi Moutong pada bulan Oktober, November, dan Desember tahun 2021 agar dapat menjadi sumber data dalam perencanaan pembangunan,” tutur Lewis.
Sementara itu Kepala BPS, Simon, dalam sambutannya menyampaikan sejumlah poin tentang publikasi data komponen inflasi pada bulan Oktober, November, dan Desember tahun 2021.
Hal itu kata dia, agar publikasi indeks harga konsumen yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong dapat menjadi sebagai salah satu tolak ukur kemajuan perekonomian di daerah ini.
Simon juga menjelaskan, inflasi yang dimaksud terbagi dalam tiga bagian, yaitu inflasi rendah, inflasi sedang, dan inflasi tinggi.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa inflasi rendah dikatakan rendah jika kenaikan harga berjalan sangat lambat dengan presentase yang kecil yaitu di bawah 10 persen pertahun. sedangkan inflasi sedang, suatu negara dikatakan mengalami inflasi sedang jika presentase inflasinya sebesar 10% hingga 30% pertahun,” sebut Simon.
“Inflasi tinggi dapat dikatakan Hiperinflasi dikarenakan laju inflasinya di atas 100% pertahun”, tambahnya.
Boby Monareh