Noteza.id | Parigi Moutong – Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Parigi Moutong, Ir Lewis, membuka kegiatan lokakarya dalam rangka analisis situasi percepatan penanganan stunting di Kabupaten Parigi Moutong, bertempat di aula Kantor Bappelitbangda, Rabu (10/11/2021).
Turut hadir Kepala Bidang Sosial dan Budaya Bappelitbangda Parigi Moutong Ikhwan SPd, dan dihari Narasumber, M Jusmin, beserta seluruh peserta lokakarya.
Lewis SE, saat menyampaikan sambutan Bupati Parigi Moutong mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan itu dalam rangka pembukaan lokakarya penyusunan rencana aksi daerah percepatan penurunan stunting di Kabupaten Parigi Moutong. Sebagai upaya tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan stunting dimasyarakat.
Sampai saat ini Kabupaten Parigi Moutong melalui Bappelitbangda, telah melaksanakan konvergensi program dan kegiatan dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting.
Analisis situasi adalah proses untuk mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting dalam wilayah kabupaten, situasi ketersediaan program, praktik manajemen layanan, analisis situasi dilakukan untuk memahami permasalahan dalam integrasi intervensi gizi spesifik dan sensitif pada sasaran rumah tangga 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK). Hasil analisis situasi merupakan dasar perumusan rekomendasi kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan integrasi intervensi gizi bagi rumah tangga 1.000 HPK.
“Dengan tujuan analisis situasi adalah untuk membantu pemerintah kabupaten dalam menentukan program atau kegiatan yang diprioritaskan alokasinya dan menentukan upaya perbaikan manajemen layanan untuk meningkatkan akses rumah tangga 1.000 HPK terhadap intervensi gizi spesifik maupun sensitif,” tutur Lewis.
Analisis situasi diharapkan dapat memberikan informasi untuk membuat keputusan strategis dalam hal kebutuhan program atau kegiatan yang masih perlu ditingkatkan kualitas pelaksanaannya dalam percepatan penanganan stunting di Kabupaten Parigi Moutong.
“Tindakan perbaikan layanan yang perlu diprioritaskan untuk memastikan akses rumah tangga 1.000 HPK dan kebutuhan penguatan koordinasi, baik koordinasi antar OPD dalam sinkronisasi program atau kegiatan maupun koordinasi antara kabupaten dan desa dengan dukungan kecamatan,” pungkasnya.
Boby Monareh
Prokopim Parigi Moutong