
Noteza.id | Parigi Moutong – Pelatihan Paralayang dan Diving yang digagas oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Parigi Moutong di Kecamatan Tinombo mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat.
Hal itu disampaikan oleh Camat Tinombo Tri Nugrah Adyartha saat dikonfirmasi Noteza.id melalui sambungan telepon seluler, Jumat (30/7/2021).
Selaku Pemerintah Kecamatan ia mengatakan masyarakat Tinombo menyambut hangat kegiatan pelatihan itu. Menurutnya, selain menjadi hiburan, tamu yang berdatangan juga membawa berkah dalam segi ekonomi masyarakat.
Khususnya para pelaku usaha penginapan, yang hampir beberapa bulan terakhir tidak mendapat pemasukan akibat pandemi Covid-19. Selain itu, pedagang kaki lima yang selama ini sepi pembeli juga turut merasa terbantukan dengan adanya kegiatan pelatihan itu.
“Pemuda ataupun masyarakat Kecamatan Tinombo sangat senang, menerima dengan baik mendukung kegiatan ini. Karena bukan hanya pariwisata dan tempatnya, kearifan lokal, seperti suku terasing disini, itu bisa terpromosikan juga,” ujarnya.
“Tingkat keterisian tempat nginap, terus pedagang kaki lima, ketika pelaksanaan kegiatan itu dilaksanakan disini, peserta disini beberapa hari, belanja disini, Alhamdulillah, terbantukan juga dari sisi ekonomi pada masa pandemi ini,” tambahnya.
Menyoal tentang pelatihan Paralayang dan Diving yang digelar hampir bersamaan dengan diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, ia menjawab bahwa dalam kegiatan pelatihan itu, hal yang paling utama diperhatikan oleh pelaksana kegiatan adalah masalah kesehatan.
Baik pelatih maupun peserta dipastikan sehat secara jasmani dan rohani melalui pemeriksaan kesehatan secara berkala dan diharuskan menerapakan protokol kesehatan (Prokes) sesuai anjuran pemerintah, sebelum mengikuti sesi latihan.
“Semua yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini sudah mengikuti protokol kesehatan. Makanya pesertanya dibatasi karena pemerintah juga paham aturan PPKM seperti apa, dan semua protokol kesehatannya sudah dilalui semua. Baik peserta maupun instrukturnya sudah dites kesehatannya,” ujar Camat Tinombo.
Rio sapaan akrabnya, juga menjelaskan, untuk pelaksanaan kegiatan Paralayang dan Diving secara teknis merupakan kewenangan dinas terkait, namun ia sebagai pihak yang bertanggung jawab atas wilayah kerjanya, telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya.
“Kalau teknisnya dalam hal ini pariwisata, teknis pelaksanaannya di mereka. Cuma, saya sebagai pemerintah menyampaikan harus mengikuti protokol kesehatan, karena pelaksanaan itu ada di wilayah kerja saya, aturan protokol kesehatan itu wajib,” tegasnya.
Hal lain yang dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Tinombo dalam masa PPKM level 3 saat ini ialah terus menjalankan upaya-upaya yang bertujuan mencegah penyebaran virus Covid-19, seperti sosialisasi tentang pentingnya menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M), sosialisasi pencanangan vaksinasi, dan menggencarkan pelaksanaan Testing, Tracing dan Treatment (3T)
“Pelayanan kesehatan dalam hal ini Puskesmas dan Rumah Sakit kepada masyarakat yang terdampak dilakukan 3T itu,” tandasnya.
Setiap pekan, Pemerintah Kecamatan Tinombo melalui Satgas penanganan Covid-19 yang dibentuk dan melibatkan aparat TNI-Polri, Kejari, Satpol PP dan Dinas Perhubungan, rutin menggelar operasi yustisi di tempat-tempat yang berpotensi memicu kerumunan untuk memastikan setiap warga menerapkan prokes dengan baik.
Selaku bagian dari Pemda, ia berharap dengan adanya kegiatan Paralayang dan Diving itu dapat menjadikan Kabupaten Parigi Moutong semakin terkenal.
Dengan garis pantai yang begitu panjang dan memiliki kekayaan alam dan biota laut yang beraneka ragam cukup untuk menjadikan Parigi Moutong sebagai daerah yang menjadi daerah tujuan pariwisata.
Untuk itu, masyarakat perlu mendukung langkah-langkah Pemda Parigi Moutong yang tengah berupaya melakukan promosi dan menyiapkan infrastrukur pendukung sektor pariwisata dan olahraga, termasuk juga program untuk mempersiapkan sumber daya manusia.
“Parigi Moutong bisa dikenal, bukan cuma budayanya tetapi Pariwisatanya juga. Pemerintah masih menyiapkan sumber daya manusia dan sarana prasarana,” jelasnya.
“Kalau pemerintah kecamatan ini, kapan saja dibutuhkan kita siap dengan dukungan seluruh masyarakat Tinombo,” tutupnya.
M. Taswan