Noteza.id | Morowali Utara – Memasuki hari ke-68 pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Morowali Utara (Morut) Delis Julkarson Hehi dan H. Djira K, semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) diminta untuk mengejar waktu merampungkan program pemerintah seperti yang tertuang dalam visi misi mewujudkan Morut sehat, cerdas dan sejahtera (SCS).
“Waktu kita sangat singkat. Harus kerja cepat dan kreatif. Periode pemerintahan ini hanya tiga tahun. Kita harus mengejar agar visi misi yang kita janjikan kepada masyarakat bisa segera terealisasi,” jelas Wabup H. Djira saat memimpin rapat di Ruang Pola Kantor Bupati Morut di Kolonodale dikutip dari Media Center Delis-Djira, Kamis (8/7/2021).
Rapat tersebut membahas tentang program Morut Sehat yang merupakan bagian dari visi misi Bupati dan Wakil Bupati Morut.
Wabup mengumpulkan beberapa OPD terkait dengan leading sector Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, hadir pula Inspektur Inspektorat Pemkab Morut, Kadis Dukcapil, Kadis Sosial, dan beberapa pejabat lainnya.
Mengawali pertemuan itu, Wabup menanyakan apa yang dipahami tentang visi misi bupati khususnya Morut Cerdas, serta apa yang sudah dilakukan untuk tercapainya program tersebut.
Morut Cerdas fokus pada dua program unggulan yakni pemberian bantuan bea siswa kepada mahasiswa Morut dan bebas uang komite bagi murid-murid di sekolah.
Wabup mengharapkan agar pendataan terhadap mahasiswa Morut yang kuliah di berbagai perguruan tinggi harus dipercepat dan akurat. Selain itu harus diferifikasi untuk mencegah kekeliruan.
“Sekarang sudah canggih semua. Untuk mengetahui seseorang mahasiswa masih aktif atau tidak, kita tidak perlu ke kampusnya, tidak perlu menghadap langsung dengan ketua prodinya. Banyak cara bisa dilakukan. Yang penting ada kemauan dan keseriusan,” ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Morut ini.
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Juber Habibu, mengungkapkan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan dan verifikasi data untuk mengetahui jumlah mahasiswa yang benar-benar warga morut yang layak dibantu.
“Berdasarkan pencatatan kami, hingga saat ini sekitar 2.600 orang mahasiswa yang aktif kuliah, terbanyak di Universitas Tadulako (Untad) Palu,” jelas Juber.
Sedangkan mengenai data sekolah yang menarik iuran yang komite, sampai saat ini sudah empat kecamatan yang didata. Ternyata tidak semua sekolah memungut yang komite kepada murid-muridnya.
Aldryanto
Sumber : Media Center Delis-Djira