border="0"

Hadiri Vaksinasi 3000 Lansia di Manado, Menkes Budi Gunadi Ingatkan Pentingnya Protokol Kesehatan

Vaksinasi Lansia di Manado./Foto : Kemenkes RI

Noteza.id | Manado – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau secara langsung pelaksanaan vaksinasi bagi kelompok lansia di Auditorium Universitas Sam Ratulangi, Manado, Jumat (5/3).

Turut mendampingi Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene, Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu, Rektor Universitas Sam Ratulangi Ellen Joan Kumaat dan Direktur Utama RSUP Prof Kandou Manado Jimmy Panelewen.

banner 970x250

Dalam sambutannya, Menkes mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi ini merupakan rangkaian dari program Vaksinasi Nasional COVID-19 bagi 181,5 juta penduduk Indonesia dengan target pelaksanaan selama 1 tahun.

Pemerintah telah menetapkan sasaran prioritas penerima vaksin COVID-19. Pada tahap kedua ini, pemberian vaksin di prioritaskan bagi 38,5 juta tenaga pelayanan publik. Karena mereka memiliki interaksi dan mobilitas tinggi sehingga rentan terpapar COVID-19.

”Tahap kedua yang harus diutamakan adalah lansia karena diantara 100 orang, lebih dari 50 orang yang fatal,” kata Menkes.

Pelaksanaan vaksinasi di Unsrat sendiri, merujuk pada data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, jumlah sasaran yang mendaftar untuk mengikuti vaksinasi sebanyak 8000 orang. Dari hasil skrining, vaksinasi diberikan kepada 3000 lansia dengan target pelaksanaan selama 1 hari.

”Saya sangat terharu karena banyak lansia yang antusias datang kesini untuk mengikuti vaksinasi,” imbuhnya.

Untuk membantu proses vaksinasi, penyelenggara menyiagakan sebanyak 28 vaksinator yang berasal dari RSUP Kandou, UPTD Dinas Kesehatan Sulawesi Utara dan beberapa RS swasta di Kota Manado.

Menkes menegaskan bahwa vaksinasi tidak menjamin seseorang terhindar dari penularan COVID-19, pemberian vaksin berfungsi untuk memberikan kekebalan bagi tubuh, sehingga ketika sakit maka sakitnya lebih ringan.

”Kehati-hatian berperilaku harus terus kita jalankan, yang pasti vaksin mengurangi risiko kita tertular,” terang Menkes.

Oleh karenanya, pihaknya mengingatkan seluruh masyarakat bahwa pondasi penting agar terhindar dari penularan COVID-19 adalah perubahan perilaku masyarakat menjadi lebih sehat, caranya mudah yakni dengan menerapkan Protokol Kesehatan 3M.

”Yang paling penting harus ada perubahan perilaku untuk mengurangi penularan, kalau pandemi ini dengan menerapkan protokol kesehatan 3M,” kata Menkes.

Senada dengan Menkes, Felly Estelita Runtuwene menyambut baik kunjungan Menkes serta pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kota Manado. Pihaknya berharap kegiatan penyuntikan vaksin ini bisa segera dilanjutkan di daerah-daerah lain di Sulawesi Utara.

”Kami senang sekali menyaksika vaksinasi ini, hasilnya bagus sekali, jadi semua pingin sekali di vaksin,” terangnya.

Dia berpesan agar setiap masyarakat saling mengingatkan satu sama lain baik yang telah divaksin maupun belum divaksin dalam hal menjaga kesehatan khususnya protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun.

”Kamu minta untuk masyarat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi COVID-19,” kata Felly.

Ellen Joan Kumaat, Rektor Universitas Sam Ratulangi, Manado mengatakan bahwa vaksinasi kali ini merupakan yang ketiga digelar di Unsrat. Pihaknya berharap kolaborasi bersama dalam rangka pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini bisa terus terjalin.

”Terima kasih atas kunjungan Bapak Menteri, kerja sama ini diharapkan terus berlanjut,” pungkasnya.

(Bobz/Kemenkes RI)