Noteza.id | Parigi Moutong – Sejumlah unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) telah menerima suntikan pertama vaksin Covid-19 tahap pertama pada acara seremonial sebagai awal pencanangan vaksinasi secara serentak kepada seluruh tenaga kesehatan di Kabupaten Parigi Moutong.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Parimo, Zulfinasran SSTP MAP yang menjadi salah satu penerima vaksin pertama bersama Forkopimda lainnya mengatakan bahwa dirinya tidak ada persiapan khusus sebelum dilakukan penyuntikkan vaksin. Ia juga katakan bahwa saat disuntik, dirinya tidak merasakan apa-apa.
“Tidak ada persiapan khusus. Yang pertama mental kita harus siap,” ujarnya usai disuntik vaksin di Kantor Bupati Parigi Moutong, Senin (8/1/2021).
“Sampai sekarang seperti biasa. Bahkan pada saat disuntik tidak terasa, jadi tidak perlu takut,” tambahnya.
Mantan Kepala Dinas PUPRP Parimo itu juga menyampaikan bahwa istirahat dengan teratur sudah cukup untuknya menghadapi vaksinasi tersebut. Namun yang paling penting ia sebutkan sebagai masyarakat, tidak perlu mendengar berita-berita yang tidak benar mengenai vaksin tersebut.
Ia bilang, masyarakat tidak perlu berpikir hal-hal yang buruk dari vaksin tersebut, sebab pemerintah mengambil kebijakan vaksinasi tersebut tentunya sudah melalui berbagai proses dan persiapan yang matang. Tidak mungkin pemerintah, kata dia, mau mencelakakan masyarakatnya sendiri.
“Kita hanya perlu istirahat saja. Yang utamanya itu kita harus yakin bahwa (vaksin) ini bukan untuk mencelakakan kita, tapi malah melindungi kita,” terangnya.
Ia berharap ke depan, semua masyarakat mau mengikuti program vaksinasi tersebut. Hal itu tentunya untuk menghindari penularan virus Covid-19.
“Dari pemerintah daerah berharap masyarakat bisa memanfaatkan momentum ini untuk bisa ikut divaksin. Yang jelas vaksin ini berupaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh kita, jika ada virus masuk bisa terantisipasi,” ungkapnya.
“Tidak perlu khawatir, tidak perlu ragu. Karena pemerintah pada intinya ingin melindungi masyarakatnya,” tutup alumni StPDn Jatinangor 1999 itu.