Noteza.id | Parigi Moutong – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Palu Provinsi Sulawesi Tengah gelar Advokasi Kelembagaan Desa, pasar aman dari bahan berbahaya dan pangan jajanan anak sekolah (PJAS) bertempat di gedung lantai 2 kantor bupati Parigi Moutong (Parimo), Kamis (4/2/2021).
Wakil Bupati (Wabup) Parimo, H Badrun Nggai SE, dalam sambutannya memberikan apresiasi serta dukungan terhadap adanya program BPOM di Palu. Program tersebut kata Wabup dapat membantu pencegahan stunting, dan khusus di Kabupaten Parimo gerakan keamanan pangan desa, PJAS dan program pasar aman dari bahan berbahaya akan dilaksanakan di Kecamatan Ampibabo yakni di enam desa yang merupakan lokasi fokus (Lokus) stunting dan 14 sekolah dasar.
Wakil Bupati menambahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parimo akan memprioritaskan peningkatan pengawasan produk pangan lokal yang lebih baik dan berkualitas serta meningkatkan pengawasan produk pangan dari bahan berbahaya dan akan mereplikasi percontohan pasar aman dari bahan berbahaya.
Dikesempatan itu, Kepala BPOM Palu, Fauzia Ferdiansyah SSi Apt, mengatakan bahwa advokasi kelembagaan desa pasar aman dari bahan berbahaya dan PJAS bertujuan untuk menjamin mutu serta keamanan serta kualitas produk makanan yang di produksi, beredar dan di konsumsi oleh masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kata Fauzia diperlukan koordinasi dengan lintas sektor untuk menggalang komitmen pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan kegiatan Desa Pangan Aman, Pasar Aman dari Bahan Berbahaya dan Pangan Jajanan Anak Sekolah secara terpadu serta memetakan program dan kegiatan lintas sektor yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan tersebut.
Fauzia menambahkan, pelaksanaan program tersebut akan dilakukan selama enam bulan dengan berbagai tahapan yang sudah disiapkan.
Sementara itu, melalui video converence Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha (PMPU) Badan POM Republik Indonesia, Erma Setyawati SSi Apt ME, menyambut baik pelaksanaan prohram tersebut.
Erma berharap kegiatan tersebut dapat diikuti seluruh stakeholder terkait baik tingkat kecamatan, desa, pelaku usaha makanan maupun sekolah yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan program tersebut.
Erma menambahkan, pelaku usaha makanan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha penurunan stunting.
“Pasar aman dari bahan berbahaya dan pangan jajanan anak sekolah (PJAS) dapat meningkatkan kesehatan masyarakat”, ujar Erma.
Kegiatan tersebut turut dihadiri sejumlah pimpinan OPD Kabupaten Parimo, diantaranya Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Perindag, Plt. Kadis Kesehatan, dan Plt. Kepala Bappelitbangda.
HUMAS PEMDA PARIGI MOUTONG